Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Dalam Konteks Geopolitik Indonesia, Toponimi Dapat Cerminkan Sejarah, Budaya, dan Identitas Suatu Daerah
Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Dalam Konteks Geopolitik Indonesia, Toponimi Dapat Cerminkan Sejarah, Budaya, dan Identitas Suatu Daerah
Foto: istimewa

Jakarta, MERDEKANEWS - Jangan main-main dengan sebuah nama, apalagi hal ini terkait dengan geopolitik dan geostrategi bangsa dan negara Indonesia. Lantaran itu nama dalam perspektif toponimi dan geografi ini mempunyai skala kedaulatan sebuah bangsa. 

Persoalan-persoalan tersebut yang jarang dijamah banyak orang, justru diangkat ke permukaan dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh IKAL Strategic Center (ISC). Diskusi yang diadakan di Sekretariat ISC, Jakarta, 15 November 2023, ini menampilkan pembicara antara lain Prof. Dr. Multamia RMT Lauder SS. MSe, DEA (selaku Guru Besar Geolinguistik dan Ketua Komunitas  Toponimi Indonesia) dan Dr. Sukendra Marta, MSc, MAPP, SC (alumni KRA XXXVI Tahun 2003, Taprof Geografi Lemhannas).

Diskusi ini dibuka oleh Wakil Ketua I ISC, Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., MSc., Ph., dengan mengusung tema "Peran Nama-nama Geografi Untuk Kepentingan Geopolitik". Lebih jauh, diskusi ini juga mengungkapkan bahwa dalam konteks geopolitik, nama-nama geografi dapat memainkan peran penting karena mencerminkan lokasi, wilayah, dan karakteristik fisik suatu tempat keamanan nasional, dan kerjasama internasional. 

Sementara itu dalam kontek toponimi,dimana nama tempat atau nama geografis yang digunakan menunjukkan lokasi suatu wilayah atau tempat. Menurut Prof. Dr. Multamia RMT Lauder SS. MSe, DEA yang juga selaku Guru Besar Geolinguistik dan Ketua Komunitas Toponimi Indonesia, menjelaskan bahwa dalam konteks geopolitik Indonesia, toponimi dapat mencerminkan sejarah, budaya, dan identitas suatu daerah.

Hal ini menjadi sangat penting bahwa di Indonesia, nama-nama geografi memainkan peran kunci dalam geopolitik. Karena negara ini terdiri dari ribuan pulau dengan karakteristik geografis yang penting. “Maka nama-nama pulau, sungai, atau gunung bisa mencerminkan warisan budaya dan sejarah lokal, serta memberikan wawasan tentang hubungan geopolitik suatu daerah dengan sekitarnya,” jelas Prof. Dr. Multamia.

Sementara itu pembicara Dr. Sukendra Marta menyoroti dalam konteks geografi, di mana nama-nama merujuk pada berbagai elemen geografis seperti negara, kota, sungai, gunung, dan lainnya yang memiliki lokasi fisik di bumi.

"Nama-nama ini berperan sebagai identifikasi dan referensi geografis, yang mempermudah komunikasi dan pemahaman mengenai lokasi suatu tempat," jelasnya seraya menegaskan bahwa dengan menggunakan nama-nama geografis, orang dapat berkomunikasi secara efektif mengenai lokasi dan atribut suatu tempat di peta bumi.

(Doddi)