Jakarta, MERDEKANEWS - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso bilang, tahun ini bisa bermakna tahun kebangkitan ekonomi setelah melewati krisis dalam 3 tahun belakangan.
Pada saat krisis, Wimboh mengatakan, kondisi ekonomi dalam negeri cukup terganggu akibat dinamika ekonomi global yang tidak menentu. Akibatnya para pelaku usaha dalam negeri sedikit 'demam' dengan kondisi ekonomi tersebut.
"Dulu kenapa NPL (kredit macet) menguat karena harga komoditi drop, sehingga eksportir kena dampak, harga (komoditas), pun turun 50%, itu di tahun 2015 pengusaha 'demam'. Tapi 2018 ini harusnya mulai bangkit," kata Wimboh di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (4/3/2018).
Wimboh menjelaskan, tahun ini, bisa menjadi tahun kebangkitan bagi ekonomi dalam negeri. Mengingat, hasil sepanjang 2017, menunjukan perbaikan yang cukup baik. Di mana, pertumbuhan ekonomi di atas 5%, inflasi terkendali 3%. "Kalau ekonomi bagus otomatis banyak kegiatan, OJK banyak program akan butuhkan support apapun itu konsultasi, perbankan, asuransi," katanya.
Untuk itu, kesempatan untuk membangkitkan ekonomi pada tahun ini terbuka lebar, sehingga kata dia kesempatan yang baik ini jangan sampai terlewat begitu saja. "Sekarang waktunya bahwa kesempatan lebih baik dimulai pada tahun ini. Karena ekonomi dunia sudah mulai jalan cepat. Bukan hanya menggeliat tapi jalan cepat," kata Wimboh.
(setyaki purnomo)