Jakarta, MERDEKANEWS - Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso pertanda menggeliatnya perekonomian. Diharapkan pergerakannya membaik.
Hal itu dikatakan Wimboh di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (4/3/2018). "Bukan hanya menggeliat sudah jalan cepat (ekonomi)," kata Wimboh.
Wimboh bilang, laju pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%, merupakan modal baik bagi perekonomian Indonesia dalam mengarungi dinamika global sepanjang 2018. "Pada 2017, perekonomian nasional bergerak 5,07%, inflasi 3,18%," katanya.
Tak hanya itu, industri perbankan kata Wimboh juga cukup menggeliat, dimana laporan hampir seluruh perbankan sepanjang 2017 juga menunjukan perbaikan yang positif. "Juga di perbankan, ini kita punya modal cukup baik 23,6%, non performing loan (NPL) sudah semakin rendah di bawah 3%, uang perbankan cukup besar," kata Wimboh.
Asal tahu saja dalam beberapa hari belakangan ini, nilai tukar mata uang garuda terhadap mata uang negeri Paman Sam mengalami kontraksi yang cukup hebat, bahkan nilau tukar rupiah sempat menyentuh level Rp13.800/dolar AS. Melansir Bloomberg, mata uang garuda pada perdagangan hari ini berada di level Rp13.747 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, rupiah berada di posisi Rp13.757 per dolar AS.
(alisya purwanti)