
Jakarta, MERDEKANEWS -- Ganjar Pranowo memberikan kuliah kebangsaan di FISIP UI, Depok, Senin (18/9). Ganjar sempat menyinggung marak masyarakat protes karena tenaga kerja asing dari China.
Ganjar mengatakan, dirinya ketika masih menjabat Gubernur Jateng, juga mendapat komplain terhadap TKA China. Mereka meminta agar TKA diusir.
"Jangan teriak-teriak banyak pegawai China, diusir Pak. Pengalaman di Jateng gitu," kata Ganjar.
"Ya sudah kita usir besok pagi, tapi kamu bisa gantikan gak?" ucap Ganjar.
"Kalau saya bicara blak-blakan. Gak ada 'nanti oh ya, ya, kita akan bicarakan'. Kesuwen (kelamaan)," tutur dia.
Lebih jauh, Ganjar mengatakan berdasarkan kondisi saat ini, seorang pemimpin harus memberikan optimisme dan memaparkan fakta.
"Pemimpin harus memberikan optimisme, data fakta boleh disajikan, pemimpin bukan malaikat yang bisa selesaikan dengan kesempurnaan. Gak ada itu," kata Ganjar.
"Hari ini saya sampaikan, Indonesia tidak terlalu buruk, track record jelas. Bahwa ada problem, korupsi, iya, layanan buruk, nanti kita diskusi," tutup dia.
Dalam kuliah kebangsaan, Ganjar memaparkan 7 strategi untuk mencapai Indonesia maju. Selain masalah sumber daya manusia yang membuatnya menyinggung masalah TKA China.
Ia juga berbicara mengenai digitalisasi pemerintahan, membasmi korupsi, stabilisasi harga pokok, menghapus kemiskinan, memperkuat jaring pengaman sosial, hingga hilirisasi industri.
(Jyg)