Bantahan Kementan dan Partai Gerindra Soal Isu Liar Wamen Dicekik dan Ditampar Capres
Bantahan Kementan dan Partai Gerindra Soal Isu Liar Wamen Dicekik dan Ditampar Capres
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Hastag Wamen (wakil menteri), menjadi perbincangan di media sosial sepanjang Senin (18/09). Hal itu dipicu kabar ada seorang wakil menteri yang mendapat tindak kekerasan dari seorang menteri sebelum rapat kabinet di Istana Kepresidenan. 

Isu tersebut dihembuskan salah satu konten YouTube. Dalam narasinya, narator konten YouTube tersebut mengatakan, ada anggota grup bertanya tentang isu seorang menteri menelepon dan menampar salah seorang wakil menteri sebelum rapat.

Si narator menyebut, para menteri kemudian melerai menteri yang dinarasikan batasnya dan juga wakil menteri yang dicekik dan ditampar.

Disebutkan pula, narator mendapatkan cerita soal pencekikan itu sekitar 10 hari yang lalu dari informan yang merupakan staf yang hadir di rapat tersebut.

Dia menyebut si capres ini marah kepada salah seorang menteri karena ada pekerjaan yang tidak dibantu kementerian terkait. Pekerjaan ini disebut-sebut melibatkan lintas kementerian. Capres yang juga menteri ini disebut menunggu sang menteri namun yang hadir wakil menteri sehingga kemarahan itu dilampiaskan.

Sosok menteri dalam isu pembohong ini diasosiasikan dengan Prabowo Subianto. Sedangkan wamen yang dimaksud yakni Wamentan, Harvick Hasnul Qolbi.

Atas isu pembohong tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan. Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, seperti dikutip detikcom mengatakan, Wamentan, Harvick Hasnul Qolbi tidak menghadiri ratas di Istana mewakili Mentan dalam waktu 10 hari terakhir.

"Kami sudah memeriksa agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda dia hadir mengikuti Ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL," kata Arief.

Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.

Arief juga menegaskan keterangan pers Kementan sekaligus membantah gosip Prabowo menampar Wamentan. "Iya terkait berita yang ramai itu," katanya.

Sementara Partai Gerindra juga ikut bersuara terkait kabar pembohong tersebut. Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai, isu tersebut digulirkan untuk menutupi dukungan yang diberikan Partai Demokrat kepada Prabowo sebagai bakal calon presiden.

"Yang pertama kan harusnya yang ramai di media adalah pascabergabungnya Partai Demokrat dengan Koalisi Indonesia Maju, tapi kemudian coba diliput oleh isu lain," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dasco menambahkan, bukan kali ini saja Prabowo diterpa isu yang tak sedap. “Kalau Pak Prabowo itu  kan  sudah sering ya diisukan ada soal beli pesawat bekas, soal kejahatan lingkungan, yang padahal sepeser pun enggak pakai APBN itu,” ujarnya.

Untuk itu, Dasco mengimbau kepada kader Partai Gerindra agar tidak terprovokasi dengan isu yang mencuat tersebut dan fokus memenangkan Pemilu 2024.

"Kami merasa  kan  rakyat sudah pintar nih, jadi ya kami mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader Koalisi Indo Maju jangan terpancing dan jangan terprovokasi. Kami tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja," tuturnya.

Sebaliknya, lebih lanjut dia, isu tersebut bisa langsung dikonfirmasikan ke sosok wakil menteri yang bersangkutan. "Nah, yang paling mudah ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamen-nya langsung kan jadi, 'Apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia merasa dibegitukan oleh Pak Prabowo?',” katanya.

Menurut dia, isu yang dihembuskan di salah satu konten YouTube tersebut juga memuat narasi yang tak utuh soal asal sumber informasi. "Kemudian ada berita-berita beredar juga kami cermati, yang ngomong itu kan juga main aman, ngomongnya 'Lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp ya, di grup WhatsApp', kan harus dipastikan sebenarnya. Termasuk, katanya lagi, menggiring opini

publik Seolah-olah sosok yang dimaksud adalah Prabowo. Memang yang ngomong di konten YouTube tidak ngomong itu Pak Prabowo, tapi kan di berita-berita online yang tidak terdaftar di Dewan Pers itu jelas-jelas disebut Pak Prabowo. Nah, karena itu sudah menggiring opini publik ya teman-teman wartawan sebaiknya juga bisa langsung klarifikasi ke wamen yang bersangkutan,” ucapnya.

Dasco mengaku juga enggan terlalu memikirkan dan menebak-nebak dari mana isu tersebut berasal. Menurut dia, isu yang berhembus tersebut tidak berhasil untuk meliput kabar baik soal tambahan dukungan dari Partai Demokrat yang merapat ke Koalisi Indonesia Maju.

"Saya pikir kita tidak fokus kepada siapanya, tetapi kan ini isunya masif. Ada di online yang dikutip, kemudian YouTube yang kemudian diviralkan. Tapi mudah-mudahan, kalau kita lihat dari analitik digital, tetap berita tentang Demokrat yang kemudian bersama Koalisi Indonesia Maju ratingnya lebih tinggi,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Gerindra enggan menempuh langkah hukum untuk melaporkan isu tersebut mencemarkan nama baik Prabowo.

"Ya, gimana ya. Kami mau melaporkan media, medianya juga media abal-abal yang enggak terdaftar di Dewan Pers. Lalu kemudian ini rekan YouTuber yang di salah satu media yang kemudian menyampaikan secara berapi-api soal bagaimana kami memilih pemimpin, dia juga main aman. Ngomongnya dia dapat dari grup WA, dapat informasi, kan begitu. Itu ada disclaimer duluan, sehingga kami ini sebagai orang yang mengerti hukum ya senyum-senyum saja," ucap Dasco.

Dia berharap masyarakat pada akhirnya dapat cerdas dalam menerima informasi, begitu pun kader Partai Gerindra dalam menghadapi berbagai isu yang kiranya dialamatkan untuk terhenti di masa mendatang.

"Mudah-mudah rakyat kita sudah pintar yang gitu-gitu, mungkin tidak mempengaruhi. Kita sudah berpengalaman kok Pak Prabowo kemudian diterpa isu ini, isu itu, saya sudah ngomong sama kawan-kawan sabar, ke depan akan lebih banyak isu-isu yang akan mungkin lebih dilontarkan lagi," kata dia.

(Jyg)
Respons Puan Maharani Soal PBB Pinang Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Respons Puan Maharani Soal PBB Pinang Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Dari Jenis Revolver Hingga Tanfoglio, Polisi Dalami Legalitas 12 Senpi di Rumah SYL
Dari Jenis Revolver Hingga Tanfoglio, Polisi Dalami Legalitas 12 Senpi di Rumah SYL
Kata Polda Metro Jaya Soal Temuan Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo
Kata Polda Metro Jaya Soal Temuan Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo
Penyidik KPK Temukan 12 Senpi Saat Geledah Rumah Syahrul Yasin Limpo?
Penyidik KPK Temukan 12 Senpi Saat Geledah Rumah Syahrul Yasin Limpo?
Menyulap Lahan Tandus Jadi Pemasok Sayur Terbesar Eropa
Menyulap Lahan Tandus Jadi Pemasok Sayur Terbesar Eropa