Indonesia Cuan dari Ekspor Nikel, MIND ID Dorong Negara-negara ASEAN Genjot Hilirisasi
Indonesia Cuan dari Ekspor Nikel, MIND ID Dorong Negara-negara ASEAN Genjot Hilirisasi
MIND ID dorong negara-negara ASEAN genjot hilirisasi di sektor pertambangan. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Negara-negara ASEAN diniliai perlu mendorong hilirisasi di sektor pertambangan alih-alih mengekspor mineral mentah. Pasalnya, hilirisasi dapat memberi nilai tambah yang jauh lebih besar.

Hal itu dikatakan, Direktur Keuangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), Akhmad Fazri di sela-sela acara ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (05/09).

Fazri mencontohkan kesuksesan Indonesia yang berhasil memperoleh nilai tambah dari hilirisasi nikel. Hilirisasi berhasil mendongkrak pendapatan ekspor nikel dari 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp31 triliun menjadi 33,8 miliar dolar AS atau setara Rp510 triliun.

"Komitmen bersama untuk mendorong hilirisasi di negara-negara ASEAN perlu terus didorong. Meskipun terdapat tantangannya, terutama dari sisi teknologi," katanya.

Fazri menyebut, mayoritas negara ASEAN masih berstatus negara berkembang. Oleh karena itu diperlukan juga percepatan alih teknologi dan menjalin kerja sama dengan negara maju.

Menurutnya sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kerja sama yang dilakukan MIND ID harus dengan win-win formula, sehingga memberikan nilai tambah bagi sektor tambang dalam negeri. Hilirisasi juga berhasil menjaga stabilitas nilai tukar, mengundang investasi asing, dan lainnya.

Pada kesempatan itu Fazri menyebut gelaran KTT ke-43 ASEAN membuktikan komitmen Indonesia yang menjalankan infrastruktur hijau. Misalnya Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik oleh IBC, afiliasi dari MIND ID.

Ia menilai ekosistem kendaraan listrik sangat potensial bagi ASEAN dan Indonesia. Populasi ASEAN mencapai 650 juta, sementara populasi Indonesia lebih dari 270 juta. Oleh karena itu ia mendorong pemanfaatan potensi yang ada itu.

"Kalau kita lihat potensinya kan kita sangat besar ya. Kita lihat dari jumlah penduduk, kendaraan, terutama untuk yang ekosistemnya hijau. Indonesia saja jumlah penduduknya besar. Kita lihat populasi kendaraan semua itu kan sangat-sangata besar, ada jutaan motor jutaan mobil, itu potensinya. Dan kita puna sumber dayanya," bebernya.

Fazri melihat energi bersih sudah menjadi komitmen negara-negara ASEAN. MIND-ID, kata dia seperti dikutip detikcom, sudah mengikuti standar yang ditetapkan.

"Tentu kan itu sudah kesepakatan bersama, semua juga sepakat kita harus menuju ke energi hijau. Dari beberapa komitmen kita, kita sudah mengikuti standar juga dari global mining," katanya.

(Jyg)
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
Soal Direksi BUMN Bukan Penyelenggara, Ketua KPK: Tetap Wajib Serahkan LHKPN
Soal Direksi BUMN Bukan Penyelenggara, Ketua KPK: Tetap Wajib Serahkan LHKPN
Miris! Yakob dan Yance Sayuri Jadi Korban Rasisme Sepak Bola Indonesia
Miris! Yakob dan Yance Sayuri Jadi Korban Rasisme Sepak Bola Indonesia
Kuliah Umum Tempo: Hutama Karya Paparkan Strategi Komunikasi Korporat Menjawab Tantangan di Era Digital
Kuliah Umum Tempo: Hutama Karya Paparkan Strategi Komunikasi Korporat Menjawab Tantangan di Era Digital
BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah
BSI Kantongi Izin Prinsip untuk Buka Cabang di Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Haji dan Umrah