
Jakarta, MERDEKANEWS - Anda jangan kaget jika ada siswa SD kelas 5 atau 6 tapi masih terlihat kecil. Ternyata, di Jakarta banyak siswa SD yang kurang gizi.
Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta banyak siswa mengalami gizi ganda, yaitu selain kekurangan gizi juga kelebihan gizi dan bertubuh pendek.
Data terkini Dinas Kesehatan menyebutkan 23,4 persen siswa kegemukan dan 16,2 persen kekurangan gizi.
Hal ini dikemukakan Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Sri Lenita dalam pertemuan lintas sektor terkait program gizi terintegrasi 2018 di kantor Walikota Jakbar, Rabu (21/2/2018).
“Pemko Jakbar berupaya mengatasi gizi ganda pada siswa, salah satunya melalui program gizi terintegrasi 2018,” kata Sri Lenita, dalam kegiatan yang dibuka Sekretaris Kota Jakbar, Eldi Andi dan dihadiri 60 kepala sekolah SD, SMP dan SMA/SMK di Jakbar.
“Kehadiran 60 kepala sekolah ini nantinya bisa menjadi rule model untuk sekolah lain dalam mengatasi permasalahan gizi para siswa. Ada yang kurang gizi dan kelebihan gizi,” ujar Eldi.
Ia mengatakan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 2013, 1 anak dari 13 anak sekolah cenderung bertubuh pendek karena gizi bermasalah.
“Gangguan gizi pada anak harus segera diatasi karena berdampak dalam proses belajar dan beraktivitas,” katanya.
(Sam Hamdan)