Oleh : Akhmad Sujadi
Mengemas Wisata Religi Masjid Al-Jabbar dan Naik KCJB
Mengemas Wisata Religi Masjid Al-Jabbar dan Naik KCJB
Kereta Cepat Jakarta Bandung

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah mulai melakukan ujicoba jalan beberapakali.

Hasil uji coba jalan dari stasiun Tegalluar di Bandung hingga stasiun Halim Perdana Kusuma (HPK), di Jakarta menarik perhatian warga hingga ke pelosok negeri.

Tak  hanya  masyarakat yang tinggal dekat jalur KCJB yang bisa  setiap hari menyaksikan KCJB, namun warga yang jauh dari lintasan KCJB di kaki Gunung Slamet juga sudah memperbincangkan dan ingin menikmatinya.

Alumni beberapa sekolah SMP, SMA,  kelompok pengajian hingga kelompok arisan pedagang pasar di Bobotsari, Purbalingga sudah mulai mendiskusikan ketertarikan untuk mencicipi perjalanan kilat Jakarta-Bandung.

Mereka ingin menikmati perjalanan bersejarah  bersama rekan-rekan seangkatan sekolah dan komunitasnya.

KCJB sebagai ikon baru Indonesia sebagai sarana transportasi baru menarik minat masyarakat untuk plesir  naik KA Cepat pertama di Asia Tenggara ini. Tak heran bila keberadaan KCJB membuka peluang usaha baru bagi pelaku usaha travel dan pelaku usaha catering.

 

Penulis: Akhmad Sujadi Pemerhati Transportasi, Kandidat Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga 2024 Partai PPP

 



Peluang itu dimanfaatkan sejumlah orang dengan mengemas wisata religi, yaitu berziarah ke Masjib Al-Jabbar yang kebetulan letak masjidnya tidak jauh dari stasiun Tegalluar di Bandung.

Mereka sudah merencanakan akan berkunjung dan naik KCJB dari Bandung-Halim Perdana Kusuma PP. Balik lagi ke Bandung, lalu ke Masjid Al-Jabbar.

Rencana peluncuran perdana yang direncanakan pada tanggal 18 Agustus 2023, semoga tidak molor  dan KCIC segera membuka pemesanan tiket, sehingga kepastian bagi masyarakat yang akan menikmati KCJB ada kepastian dan lebih tenang sudah pegang tiket.

Bila tiket untuk perjalanan perdana sudah dijual dan kami akan segera memesan tiket. Semoga informasi penjualan tiketnya tidak lama lagi bisa diperoleh.

Uji coba jalan kereta peluru Indonesia ini  sangat menarik perhatian masyarakat. Warga sekitar lintasan bahkan melihat, merekam, memotret ketika KCJB meluncur dari beberapa flyover terdekat yang dilewati KCJB.

Antusias masyarakat akan hadirnya KCJB memberikan semangat bagi insan Indonesia  yang sedang menanti kahadiran KCJB yang sudah nampak nyata di depan mata.

KCIC sudah menyelenggarakan uji coba KCJB sejak Jumat (20/5), Sabtu dan  mulai Senin (22/5) pelaksanaan Testing & Commissioning Kereta Api Cepat Jakarta Bandung ditingkatkan kecepatan perjalanannya.

Dengan menggunakan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi, kecepatan ditingkatkan dari sebelumnya rata-rata 60 km/jam ditingkatkan menjadi 180 km/jam
Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pengujian kali ini semuanya berjalan dengan lancar.

Semua sistem berfungsi dengan baik seperti keretanya, relnya, persinyalan, kelistrikan, dan lainnya.

"Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam. Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas," ujar Kartika.

Kehadiran KCJB akan menghadirkan pusat perekonomian baru yang akan mendukung koridor antara Jakarta Bandung. KCJB juga akan didukung oleh integrasi dengan LRT Jabodebek sehingga memiliki aksesibilitas yang baik.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba ini akhirnya dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan Testing & Commissioning berhasil diselesaikan.

"Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi, maka mulai hari ini kecepatan perjalanan KA Cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam," ujar Dwiyana.

Berdasarkan pelaksanaan Testing & Commissioning hari ini, waktu tempuh antara Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar hanya sekitar 50 menit saja. Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya yaitu hingga 385 km/jam.

Untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya. Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana.

Seluruh aspek akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.

Satu rangkaian CIT atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri dari kereta satu untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan; kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi; kereta tiga untuk fungsi OCS; kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja; kereta lima berfungsi sebagai restorasi; kereta enam merupakan ruang pertemuan; dan kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.

"Pelaksanaan Testing & Commissioning KCJB akan terus dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen. Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan." tutup Dwiyana.

Pembangunan KCJB telah berdampak positif, memberikan peluang baru bagi dunia wisata dengan memadukan KCJB dengan keberadaan Masjib Al-Jabbar yang letaknya berdekatan. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah perusahaan travel, perusahaan catering untuk bersiap menyambut wisatawan yang akan menikmati kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini. ***

(###)
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN
Modernisasi Perkeretaapian Dukung Pengembangan Perumahan
Modernisasi Perkeretaapian Dukung Pengembangan Perumahan
Penertiban, Penataan dan Modernisasi Stasiun Angkutan Barang
Penertiban, Penataan dan Modernisasi Stasiun Angkutan Barang