Usai Cek Jalur Pansela, Kemenhub Bersama Korlantas dan KemenPUPR Segera Susun Evaluasi dan Rekomendasi
Usai Cek Jalur Pansela, Kemenhub Bersama Korlantas dan KemenPUPR Segera Susun Evaluasi dan Rekomendasi
Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana

Yogyakarta, MERDEKANEWS -- Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Korlantas Polri akan melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran tahun 2023.

Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana seusai melakukan peninjauan ruas jalur pantai selaran dari Pangandaran Jawa Barat hingga Bantul Yogyakarta, Sabtu (21/1).

Tim cek jalur pantai selatan Jawa yang melewati Provinsi Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.

Cucu mengatakan, "Secara umum, jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama."

Dengan pelaksanaan cek jalur bersama Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, kita semakin tahu kondisi yang sesungguhnya jalur tersebut.

Dalam satu minggu ke depan kita akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa-apa aaja yang harus kita lakukan, kita benahi sekaligus mengeluarkan rekomendasi pemanfaatan jalur selatan jawa.

Karena sesungguhnya perjalanan sambil liburan itu tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tapi juga pada waktu liburan sekolah pada bulan Juni dan Juli, serta liburan Natal dan Tahun Baru.

Dari hasil tinjauan lapangan itu kita bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).

Kita juga akan evaluasi apa saja yang menjadi kebutuhan, tidak saja yang menjadi domain Kementerian Perhubungan, tapi juga instansi lain seperti Kementetian PUPR, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif dan juga Korlantas Polri.

Secara kasat mata kita sudah bisa tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan tanggung jawab siapa. Misalnya seperti lampu penerangan jalan,  lampu delineator, guardrail dan dalam satu minggu ini akan kita hitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas  sepanjang jalur pantai selatan jawa.

Terkait dengan dana yang dibutuhkan untuk perambuan jalur pantai Selatan Jawa yang terbentang dari provinsi Banten hingga provinsi Jawa Timur sepanjang 1000 kilometer lebih, Kemenhub akan melakukan strategi berdasarkan skala prioritas karena dana yang dibutuhkan pasti sangat besar.

"Misalnya, tidak semua ruas jalan dipasang lampu penerangan jalan tapi kita pilih di ruas jalan yang lebih rawan saja yang dapat kita pasang," pungkas Cucu.

Ada ruas jalan yang belum direkomendasikan untuk mudik yaitu pada ruas jalur Cilacap hingga Kebumen sepanjang 15 kilometer karena medannya terlampau ekstrim.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR  Akhmad Cahyadi menambahkan, khusus ruas Cilacap sampai Kebumen akan dilakukan evaluasi lebih mendalam. Jalan yang terlalu terjal mungkin akan dipangkas dan jalan yang curam akan ditinggikan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

"Jalan yang lebarnya hanya 5 meter akan di perlebar menjadi 7 meter sebagai mana standar jalan nasional," lanjut Akhmad.

Selama ruas jalur tersebut belum diperbaiki, dari Cilacap pemudik bisa menggunakan jalur eksisting atau jalur arteri biasa sampai Kebumen.

(Hadi Siswo)
Strategi Ditjen Hubdat Antisipasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Ketapang dan Jangkar
Strategi Ditjen Hubdat Antisipasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Ketapang dan Jangkar
Ditjen Hubdat Atur Cara Muat Kendaraan Listrik di Kapal Penyeberangan
Ditjen Hubdat Atur Cara Muat Kendaraan Listrik di Kapal Penyeberangan
Ditjen Hubdat - Komisi V DPR RI Tinjau Terminal Tipe A Purboyo Madiun
Ditjen Hubdat - Komisi V DPR RI Tinjau Terminal Tipe A Purboyo Madiun
Jelang Angleb 2024, Kemenhub Imbau Masyarakat Cek Kelaikan Bus di Aplikasi MitraDarat
Jelang Angleb 2024, Kemenhub Imbau Masyarakat Cek Kelaikan Bus di Aplikasi MitraDarat
Ditjen Hubdat Imbau Seluruh Operator Bus Tidak Gunakan Klakson Telolet
Ditjen Hubdat Imbau Seluruh Operator Bus Tidak Gunakan Klakson Telolet