Erick Thohir Ingatkan 41 Direksi Dana Pensiun BUMN untuk Wariskan Kebaikan, Jangan Masalah
Erick Thohir Ingatkan 41 Direksi Dana Pensiun BUMN untuk Wariskan Kebaikan, Jangan Masalah
Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi dari lembaga - lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada Rabu (11/1) malam, di Jakarta.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi dari lembaga - lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada Rabu (11/1) malam, di Jakarta.

Pada kesempatan yang diberi tema “Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Sistem” ini, Erick mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan ASABRI dan Jiwasraya.

"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini," ujar Erick. Hadir pada kesempatan ini, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan.

Mengutip Pahala, Erick kembali menegaskan bahwa pencegahan korupsi yang terbaik, harus terbaik dimulai dari orang dalam.
"Dari awal, saya memiliki kesepakatan dengan KPK. Dan kita juga memproses hukum di Kejaksaan," katanya.

Erick merasa para direksi penting untuk datang karena ia ingin menekankan pada mereka dua hal: Pertama adalah pencegahan korupsi dan kedua, perbaikan sistem.

Kedua hal ini perlu untuk memperkuat Transformasi BUMN yang dalam tiga tahun terakhir terbukti membawa BUMN ke jalan yang lebih baik. Perbaikan positif ini terlihat dari beberapa indikator seperti pertumbuhan aset, ekuitas, pendapatan usaha, dan laba bersih yang terus meningkat.

"Insya Allah dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN bisa terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara," kata Erick.

Erick –yang akrab disapa ET—mengingatkan, saat ini dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.

"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ata dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini. Dan yang bisa mencabut dari blacklist hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan ASABRI dan Jiwasraya," tegas Erick.

Pria kelahiran Jakarta ini juga menekankan perlunya direksi yang hadir untuk sadar bahwa Indonesia sedang berusaha menarik kepercayaan investor.

Belum lama ini, Erick sempat menyampaikan laporan yang dia terima terkait Dana Pensiun BUMN. Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebesar 65% dana pensiun di perusahaan pelat merah bermasalah. Hanya 35% saja perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

"Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu," tuturnya.

(Hadi Siswo)
Soal Jadi Cawapres Prabowo, Erick Thohir: Kalau Jodoh Pasti Bertemu
Soal Jadi Cawapres Prabowo, Erick Thohir: Kalau Jodoh Pasti Bertemu
Hidupkan Kembali Lokananta, Erick Thohir: BUMN Dorong Kemajuan Musik dan Seni Indonesia
Hidupkan Kembali Lokananta, Erick Thohir: BUMN Dorong Kemajuan Musik dan Seni Indonesia
Rombak BSI, Erick Beri Peringatan ke Direksi dan Komisaris yang Baru
Rombak BSI, Erick Beri Peringatan ke Direksi dan Komisaris yang Baru
Labuan Bajo Kian Cantik, Erick Thohir: Bukti Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Labuan Bajo Kian Cantik, Erick Thohir: Bukti Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Erick Thohir: Keharmonian Jadi Dasar Transformasi BUMN
Erick Thohir: Keharmonian Jadi Dasar Transformasi BUMN