Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Sosial Idrus Marham kecewa terhadap aksi mahasiswa UI yang memberi kartu kuning kepada Presiden Jokowi sebagai bentuk pesan evaluasi atas kinerja Jokowi. Menurut Idrus, kinerja Jokowi sebagai presiden tergolong cakap.

Idrus mencontohkan kasus penanganan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Idrus mengatakan Jokowi memberikan instruksi langsung kepada dirinya untuk menangani kejadian luar biasa itu. 

"Jadi gini ya, kita perlu ada satu objektivitas, ada suatu kejujuran bersama bahwa langkah cepat pemerintah pusat untuk merespons masalah ini sudah sangat luar biasa. Karena itu juga kita melihat realitas yang ada ya, kalau ini tidak tertangani, baru. Tapi kalau sudah tertangani, harus diberikan jempol loh kepada Jokowi," kata Idrus di gedung Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018).

Idrus mengatakan instruksi Jokowi itu membuat dirinya langsung berangkat meninjau lokasi. Selain itu, sejumlah bantuan pun disebutnya langsung dikerahkan mengingat adanya perintah langsung dari presiden. 

"Bayangkan saja, saya baru dilantik, dipanggil, Mensos saya perintahkan sekarang tangani itu, berangkat (Idrus meniru perintah Jokowi). Saya berangkat, dipanggil pagi, sore saya langsung berangkat. Kan ini luar biasa, kalau tidak ada perintah tidak mungkin memperhatikan luar biasa seperti itu," ujar Idrus. 

Terkait aksi kartu kuning Jokowi, Kepala Kajian dan Aksi Strategi BEM UI, Alfian Tegar Prakasa seperti dikutip detik, mengatakan ada 3 hal penting yang dikritik BEM UI. Pertama, mereka ingin Jokowi menuntaskan persoalan gizi buruk di Asmat, Papua. Kedua, menolak dengan tegas rencana pengangkatan Pj gubernur dari kalangan Polri aktif. Terakhir, mereka menolak draf Permendikti tentang Organisasi Mahasiswa, yang dianggap sangat membatasi pergerakan mahasiswa. "Kami meminta Presiden Jokowi menuntaskan permasalahan tersebut," ujar Alfian.