Republik Demokratik Timor Leste mengundang investor dari berbagai negara untuk berinvestasi pada berbagai sektor seperti pertambangan, infrastruktur, dan pariwisata.
Awal tahun ini, Timor Leste menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Pelican Paradise Group untuk membangun hotel berbintang lima, hunian, lapangan golf, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit internasional di wilayah Tasi-Tolu, Dili.
"Investasi tersebut senilai 700 juta dolar AS, nilai investasi terbesar yang masuk ke Timor Leste untuk saat ini," ujar Menteri Koordinator Urusan Ekonomi Timor Leste, Fidelis Leite Magalhães dalam Power Talk bertajuk 'Investing in Timor-Leste Towards Regional Prosperity' di Kampus IPMI, Kalibata, Jakarta, baru-baru ini.
Fidelis mengakui bahwa sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Timor Leste masih belum maksimal dalam bidang pariwisata. Maka dari itu pihaknya membuat klausul tambahan dalam perjanjian kerjasama terkait pendidikan dan pelatihan SDM di sektor pariwisata.
"Peningkatan SDM pariwisata tersebut terkesan menjadi beban bagi investor, tetapi kami menawarkan keuntungan tambahan seperti kemudahan perizinan, insentif fiskal, dan transparansi penanaman modal," jelasnya.
Lebih lanjut Fidelis mengatakan, Timor Leste telah mampu mengelola pendapatan dari sumber daya alam tak terbarukan secara transparan dan akuntabel melalui program petroleum fund. "Kebijakan energi tersebut kami meniru dari Norwegia," imbuhnya.
(Rega)