Jakarta, MERDEKANEWS - Aneh bin ajaib. Sejak Senin (29/1/2018), BBM jenis premium mulai menghilang.

Beberapa pom bensin di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mulai tidak ada. Dari pantauan Merdeka News, Papan pengumuman premium habis terjadi di beberapa pom bensin.

Di Pondok Pinang, Jaksel misalnya, papan bertuliskan premium habis sudah terpasang sejak siang hari. "Wah habis mas. Adanya Pertamax dan Pertalite," ungkap karyawan pom bensin.

Di Depok, pasokan premium juga menghilang. Di pom bensin kawasan Sawangan, kardus bertuliskan premium habis terjadi sejak sore.

"Habis mas premium. Kita dapatnya dikit," keluh karyawan pom bensin bernama Syarif.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan komitmen PT Pertamina (Persero) perihal ketersediaan bensin Premium yang mulai hilang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kejadian itu pun dianggap sebagai upaya perseroan dalam menghilangkan BBM bersubsidi.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana menilai Pertamina menghilangkan bensin Premium secara sembunyi-sembunyi. Padahal, jika BUMN migas itu harus memberi pengumuman jika berniat menghilangkan premium.

Dia menjelaskan, pernyataan itu diungkapkannya karena sejumlah pengelola SPBU ada yang memberi laporan. Disebutkan, satu SPBU kini hanya dipasok 8.000 liter bensin Premium.

Langkah itu, lanjut Azam, dilakukan Pertamina agar SPBU bisa menjual BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax dengan lebih banyak.

"Satu SPBU hanya dipasok 8.000 liter. Sebentar itu habis. Dan SPBU dilakukan audit oleh Pertamina. Kalau tidak menjual barang-barang Pertalite, Pertamax di bawah yang tidak ditetapkan maka dia akan dikurangi (jatahnya) oleh Pertamina," pungkasnya.