Jenderal Polisi Jadi Plt Gubernur Dikritik, Mendagri Ngaku Presiden Sudah Oke
Jenderal Polisi Jadi Plt Gubernur Dikritik, Mendagri Ngaku Presiden Sudah Oke
Mendagri Tjahjo Kumolo

Jakarta, MERDEKANEWS - Pro kontra jenderal polisi bakal menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur ternyata sudah direstui. Presiden Joko Widodo tidak mempermasalahkan adanya TNI dan Polri menjadi Plt.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, penjabat gubernur itu akan mengisi kekosongan kekuasaan yang akibat masa kerja gubernur sebelumnya yang sudah habis sebelum pilkada serentak dilakukan.

Menurut Tjahjo, usulan perwira TNI dan Polri menjadi Penjabat Gubernur sudah melalui konsultasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Presiden Joko Widodo.

"Setelah koordinasi dan konsultasi mengusulkan kepada Bapak Presiden terkait pejabat  TNI dan Polri aktif, tidak masalah, tidak  dimasalahkan," kata Tjahjo dalam siaran pers yang diterbitkan Kemendagri, Jumat (26/1/2017).

Tjahjo menuturkan Presiden Jokowi tak mempermasalahkan usulan itu lantaran penunjukan perwira TNI dan Polri sebagai Penjabat Gubernur dikarenakan alasan keamanan. Mereka pun akan ditempatkan di wilayah-wilayah yang rawan konflik selama pelaksanaan Pilkada.

Dia pun mengungkapkan bahwa penempatan perwira Polri maupun TNI sebagai Penjabat Gubernur sudah dilakukan sebelumnya. Dia mencontohkan Aceh yang dipimpin sementara waktu oleh seorang Mayjen TNI dan Sulawesi Barat yang dipimpin sementara perwira tinggi Polri. Kedua wilayah itu disebut Tjahjo aman saat melaksanakan pilkada tahun lalu.

"Saya tidak melanggar UU dan kedua daerah tersebut akhirnya aman.  Irjen Pol Carlo Tewu di Sulbar dan Mayjen TNI aktif Soedarmo di Aceh," katanya.

Publik Curiga

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mempertanyakan langkah Kementerian Dalam Negeri yang mengusulkan dua perwira Polri sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Fahri Hamzah menilai langkah tersebut bisa dicurigai sebagai upaya Jokowi melakukan konsolidasi jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Jadi ini muaranya itu konsolidasi Pak Jokowi. Orang curiganya itu loh," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Sebelumnya, Kemendagri mengusulkan Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Inspektur Jenderal Pol Mochamad Iriawan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat. Sedangkan Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Pol Martuani Sormin diusulkan sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Utara.

Keduanya akan mengisi kekosongan jabatan karena dua gubernur di daerah tersebut akan penisun pada Juni 2018. Di saat yang bersamaan, belum ada gubernur baru yang menggantikan karena pilkada di dua daerah itu baru dimulai pada akhir Juni.

 

(Sam Hamdan)
Mendagri Tekankan Tiga Poin Penting pada Pertemuan Tingkat Menteri Forum Air Sedunia Ke-10
Mendagri Tekankan Tiga Poin Penting pada Pertemuan Tingkat Menteri Forum Air Sedunia Ke-10
Harga Bawang Merah dan Cabai Merah Naik, Kemendagri Minta Daerah Serius Lakukan Gerakan Menanam
Harga Bawang Merah dan Cabai Merah Naik, Kemendagri Minta Daerah Serius Lakukan Gerakan Menanam
Pj Gubernur Al Muktabar: Inflasi di Provinsi Banten Terkendali
Pj Gubernur Al Muktabar: Inflasi di Provinsi Banten Terkendali
Hadiri Silaturahmi PUB, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Serap Aspirasi Sejumlah Tokoh
Hadiri Silaturahmi PUB, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Serap Aspirasi Sejumlah Tokoh
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy