Oleh: Sutomo Asngadi, SS, MM
SC Seri 14: Optimasi Warehouse Dalam Mendukung Efisiensi Kinerja Supply Chain (Bagian V)
SC Seri 14: Optimasi Warehouse Dalam Mendukung Efisiensi Kinerja Supply Chain (Bagian V)
Sutomo Asngadi, SS, MM (Consultant/Executive Trainer Strategic Supply Chain, Logistics, Export Import dan Procurement Management)

Elemen Keputusan dalam pengukuran kinerja sistem  penanganan material
sebenarnya banyak macamnya alat untuk melakukan pengukuran efektifitas kinerja system penanganan material.

Dari semua itu elemen pengukurannya menyangkut:
1. Seluruh sistem manufaktur atau
2. Sistem penanganan material secara mandiri (misalnya jarak tempuh kendaraan).

Sistem penanganan material dalam pengaturan manufaktur apa pun memainkan peran penting dalam kinerja seluruh sistem manufaktur.

Berikut ini adalah tinjauan kinerja, keandalan, dan ukuran kinerja yang digunakan dalam  analisis dan desain dari Sistem penangan material pada suatu manufaktur dalam fungsi-fungsi yakni:

• Panduan jalur desain atau tata letak
• Jenis dari aliran material
• Jumlah jalur masuk setiap lorong,
• Titik poin lokasi dari pengambilan/pengiriman,
• Ukuran Unit load,

• Ukuran satuan beban satuan,
• Kecepatan kendaraan dan
• Kapasitas antrean pada setiap work station .

Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dari segi, pengaturan kendaraan pengiriman dan penjadwalan, posisi kendaraan pada saat menganggur, rute kendaraan, dan zona material.

Ukuran kinerja dapat didefinisikan sebagai metrik untuk mengukur efisiensi dan/atau efektivitas .

Seperti yang diterapkan ke sistem penanganan material, efektivitas dari suatu system penanganan material memberikan gambaran tentang cakupan yang diperlukan dalam penanganan material, sedangkan efisiensi menggambarkan seberapa ekonomis (dalam hal pemanfaatan sumber daya) penanganan material  ini dilakukan.


Perjalanan kendaraan: Jarak (atau bepergian waktu)

Perjalanan kendaraan adalah umumnya diukur dari sisi jarak jalur, dan bukan seperti garis lurus atau Jarak Euclidean ( Euclidean distance adalah perhitungan jarak dari 2 buah titik dalam Euclidean space. Euclidean space diperkenalkan oleh Euclid, seorang matematikawan dari Yunani sekitar tahun 300 B.C.E. untuk mempelajari hubungan antara sudut dan jarak.

Euclidean ini berkaitan dengan Teorema Phytagoras dan biasanya diterapkan pada 1, 2 dan 3 dimensi) . Total jarak tempuh kendaraan terdiri dari kendaraan bermuatan dan kendaraan kosong bepergian.

Material mengalir berdasarkan ciri sebagai salah satu dibawah ini:
1. departemen (di dalam departemen) atau

2. intra-departemen (di antara departemen).

Aliran material dalam departemen biasanya tidak dimodelkan dalam analisa sistem penanganan material.

Pengukuran dari perjalanan kendaraan termasuk saat isinya penuh dan isinya kosong, atau keduanya. Jarak perjalanan kendaraan gampang dihitung ketika volume aliran (perjalanan diperlukan per satuan waktu) dan jarak di antara titik stasiun adalah diketahui.

Perjalanan kendaraan punya kaitannya dengan jarak kendarana saat:

1. Kecepatan kendaraan adalah konstan atau mungkin menjadi diasumsikan ke menjadi konstan,

2. Efek percepatan dan perlambatan adalah diabaikan, dan

3. Tidak ada penundaan waktu sehubungan dengan karena peblokiran/penutupan, antrian atau efek kongesti lainnya.



Biaya system penanganan material

Biaya sistem penanganan material dapat terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel umumnya biaya operasi dari sistem penanganan material. Biaya ini dapat mencakup: biaya dari bahan bakar, pelumas, dan pemeliharaan. Variabel biaya termasuk biaya rute atau pengeluaran  dalam perjalanan, biaya yang terkait dengan kendaraan yang menganggur atau menunggu. 

Sedang yang termasuk biaya tetap adalah biaya pembelian dari peralatan dan perangkat keras dan sparepartnya.
(bersambung)

(###)
Supply Chain Seri 26:  Strategi Pengurangan Biaya Pengadaan Barang dan Jasa dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 26: Strategi Pengurangan Biaya Pengadaan Barang dan Jasa dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 25:  Harga Perkiraan Sendiri-Owner’s Estimate (HPS-OE) dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 25: Harga Perkiraan Sendiri-Owner’s Estimate (HPS-OE) dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 23:  Saluran Distribusi Sistem Logistik dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 23: Saluran Distribusi Sistem Logistik dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 24:  Peranan Pengelolaan Kontrak dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 24: Peranan Pengelolaan Kontrak dalam Supply Chain
Supply Chain Seri 22:  Pengaruh Sifat Fisik Produk Pada Sistem Logistik
Supply Chain Seri 22: Pengaruh Sifat Fisik Produk Pada Sistem Logistik