Oleh: Akhmad Sujadi, Pemerhati Transportasi
Trans Sumatera Railway Terkoneksi Pelabuhan dan Kawasan Industri
Trans Sumatera Railway  Terkoneksi Pelabuhan dan Kawasan Industri
Pembangunan ini dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas kawasan industri Seimangke ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, sehingga dapat mengurangi beban jalan raya, dan tercipta efisiensi.

Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memiliki wilayah kerja mengelola infrastruktur perkeretaapian di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Riau.  

UPT dibawah Direktorat Jenderal Perkertaapian (Ditjenka) ini terus bekerja keras mengatasi berbagai persoalan yang rumit untuk memulai reaktivasi jalur yang menghubungkan Trans Sumatera Railway dengan jalur KA ke Aceh, namun berkat kerja keras reaktivasi dapat  dimulai dan berjalan lancar dari stasiun Binjai ke Besitang dan Langsa.

Reaktivasi perkeretaapian Aceh menggunakan trace jalur lama dengan  menggunakan rel R54 bantalan beton, penambat elastis  dengan lebar spoor 1067 mm, menyesuaikan lebar spoor dari Medan-Binjai. Reaktivasi jalur KA  lintas Binjai – Besitang yang sudah dikerjakan sepanjang 78kmsp, lintas Besitang – Langsa segmen stasiun SeiLiput  sepanjang 35 kmsp.

Penulis, Akhmad Sujadi


Stasiun Besitang pada masa lalu merupakan perbatasan operasional kereta api wilayah Sumatera Utara dan wilayah Aceh. Stasiun ini, sudah lama tidak operasional. Namun jaringan rel masih menyisakan jejak-jejak untuk diaktifkan kembali. BTP Sumbagut sudah mulai melakukan reaktivasi lintas Binjai - Besitang pada tahun 2015-2019 dengan membangun rel di jalur eksisting.

Reaktivasi jalur KA ke Aceh konstruksi rel  distandarkan,  semua lintas kelas jalannya dinaikkan  menjadi jalan rel kelas satu yang mampu dilewati lokomotif besar CC 206 milik KAI. Dengan demikian ke depan tidak ada lagi hambatan untuk mengoperasikan KA antar provinsi yang mengkoneksikan Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara hingga ke Aceh semua bisa dilewati KA penumpang dan KA barang pengangkut logistik.

Dalam mereaktivasi jalur Binjai - Besitang sepanjang 78,4 kmsp, BTP Sumbagut  membangun 4 unit jembatan rangka baja dan membangun 7 stasiun. Tujuh stasiun itu adalah, stasiun Kuala Bingai – Stabat - Tanjung Selamat - Tanjung Pura – Gebang - Pangkalan Brandan - Besitang semua dibangun baru lengkap dengan 8 unit persinyalan elektrik produksi BUMN, PT LEN Industri (Persero) untuk mengatur perjalanan KA. Guna meningkatkan keselamatan perjalanan KA, BTP Sumbagut juga  membenahi 72 perlintasan sebidang.

Setelah tersambung sampai Besitang, BTP Sumbagut melanjutkan reaktivasi jalur KA dari Besitang ke Langsa sepanjang 35 kmsp. Pembangunan dimulai tahun 2017 hingga tahun 2021. Sekarang masih on progres. Pembangunan track, diikuti pula dengan pembangunan 3 stasiun yaitu, stasiun Besitang Baru, Sei Sirah, Halaban, dan stasiun Sei Liput yang dilengkapi sinyal elektrik.

Pembangunan lintas Binjai – Besitang - Langsa merupakan bagian dari rangkaian pembangunan Trans Sumatera Railway, yang dicanangkan pemerintah untuk membangun konektivitas jalur KA antar provinsi di Sumatera, untuk  menghubungkan rel di seluruh  Sumatera akan tersambung dari Lampung – Sumsel –Sumbar – Riau-Sumut dan Aceh. 


Koneksi Kawasan Industri Pelabuhan Kuala Tanjung


Pembangunan infrastruktur perkeretaapian akan meningkatkan aksesibilitas dari dan ke kawasan industri dan pelabuhan. Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui PT Pelindo I (Persero), telah membangun Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Sumatera Utara sebagai pintu gerbang laut di Indonesia Barat.

Dirjenka menyesuaikan kebutuhan akses dengan membangun rel KA untuk mengkoneksikan jalur KA  ke pelabuhan. Infrastruktur perkeretaapian  sudah menjadi kebutuhan dalam pembangunan pelabuhan modern guna  memperlancar pengangkutan logistik dari kereta api ke kapal atau sebaliknya. Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung sebagai pelabuhan yang baru selesai  dibangun PT Pelindo I (Persero) juga dilengkapi dengan jaringan KA, sehingga akan memperlancar angkutan logistik.

Pembangun rel ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung agar pelabuhan ini setara dengan Pelabuhan Belawan, Panjang, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap yang sudah dilengkapi rel KA. Pembangunan rel menuju Pelabuhan Internasional, Kuala Tanjung dikoneksikan dengan rel KA dari  stasiun Bandar Tinggi menuju pelabuhan Kuala Tanjung sepanjang 21, 5 kmsp.

Pembangunan jalur KA lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung dibangun pada tahun 2017 - 2019 sepanjang 21,5 kmsp, dengan melintasi 3 stasiun baru dengan persinyalan elektrik. Pembangunan ini dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas kawasan industri Seimangke ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, sehingga dapat mengurangi beban jalan raya, dan tercipta efisiensi. 

(###)
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Libatkan BUMN dan Swasta
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Libatkan BUMN dan Swasta
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN
Modernisasi Perkeretaapian Dukung Pengembangan Perumahan
Modernisasi Perkeretaapian Dukung Pengembangan Perumahan