Ketua DPRD: Alhamdulillah, Kabupaten Boalemo Dapat Sumbangan Sapi Kurban dari Presiden
Ketua DPRD: Alhamdulillah, Kabupaten Boalemo Dapat Sumbangan Sapi Kurban dari Presiden
“Alhamdulillah, ditengah pandemi ini Bapak Presiden Jokowi memberikan bantuan sapi khusus untuk masyarakat Kabupaten Boalemo. Ini merupakan kebahagiaan kita bersama,” ujar Dewan Pembina Projo kepada media, Selasa 20/7/2021).

Boelemo, MERDEKANEWS  – Ketua DPRD Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho menyampaikan kabar menarik terkiat pelaksaan Hari Raya Idul Adha 1442 H di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Pasalnya tahun ini suasanya berbeda, karena mendapatkan bantuan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo.

“Alhamdulillah, ditengah pandemi ini Bapak Presiden Jokowi memberikan bantuan sapi khusus untuk masyarakat Kabupaten Boalemo. Ini merupakan kebahagiaan kita bersama,” ujar Dewan Pembina Projo kepada media, Selasa 20/7/2021).

Seekor sapi kurban seberat 1,2 ton dari Presiden Joko Widodo, Senin (19/7/2021) kemarin, secara simbolis diserahkan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kepada panitia kurban Masjid Baiturrahman, Tilamuta di Desa Modelomo, disaksikan Plt, Bupati Boalemo Anas Jusuf.

“Daging sapi kurban ini dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima dan sebelumnya sudah diberikan maupun mendapatkan kupon hewan kurban dari panitia,” katanya.

Selain itu, Karyawan juga menjelaskan bahwa Kabupaten Boalemo vaksinasi paling tinggi. Pada hari ulang tahun Polri diadakan seribu lebih vaksinasi.

Wabup Kilat Wartabone mengatakan daging sapi kurban bantuan dari Presiden Jokowi ini dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima dan sebelumnya sudah diberikan maupun mendapatkan kupon hewan kurban dari panitia.

“Dalam Vaksinasi tersebut masyarakat yang berpartisipasi untuk di vaksin dan telah menjalani vaksin tersebut sejumlah 2060 Orang dengan tetp menerapkan protokoler kesehatan pencegahan Covid-19,” sebutnya.


Awalnya, kata Karyawan, ada kendala terkait Vaksinasi karena kabar hoax di medos terkait isu ada yang usai disuntik kakinya bengkak. “Isu itu dimainkan dan menyebar di medsos. Akibatnya masyarakat menadi takut divaksin,” ungkapnya.

Menurutnya, ada satu isu satu saja itu yang dibesar-besarkan. Seribu yang berhasil tidak dibicarakan. Maka untuk menangkal berita hoax itu, dilakukan edukasi kepada masyarakat.

“Forkompinda, dinas-dinas dan kepada desa melakukan edukasi dan memberikan contoh ikut Vaksinasi dihadapan masyarakat. Akhirnya masyarakat dengan kesadaran sendiri datang,” katanya.

Selain itu, sambungnya, untuk mempercepat vaksinasi di Kabupaten Boalemo juga diadakan vaksin mobile. Menurutnya, langkah ini mendapat respon baiik di 82 desa.

“Saya ibaratkan kita dulu dijajah oleh Belanda dan akhirnya sekarang berteman. Begitu pula denan corona kita siap berdampingan, siap yang menang siaoa yang kalah,” pungkasnya.

Karena, kata Ketua DPRD Boalemo, jika masyarakat tidak memiliki semangat akan berpengaruh kepada ekonomi di Kabupaten Boalemo. “Jika masyarakat sudah malas kerja kan tidak baik. Bagimana ekonomi bisa bergerak, UMKM tetap berjalan, nelayan bisa melaut harus kita pikirakan bersama,” pungkasnya.

(Hadi Siswo)