
Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) sedang menata kembali perkeretaapian di tanah air.
Dalam penataan meliputi peningkatan prasarana operasional, diantaranya pembangunan jalur ganda, perbaikan sistem persinyalan dan reaktivasi jalur mati. Ditjenka mengimplementasikan kegiatan melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) di Jawa dan Sumatera.
Dalam peta jalur kereta api (KA) Pulau Jawa, di wilayah Jawa Barat terdapat lintas raya (lintas utama dan aktif) antara Cikampek-Bandung-Tasikmalaya-Banjar. Bogor-Sukabumi. Terdapat pula lintas non produktif antara Sukabumi-Padalarang, serta lintas cabang yang sudah tidak operasional, atau mati.
Lintas-lintas yang mati di Jawa Barat diantaranya lintas Banjar-Pangandaran-Cijulang. Garut-Cikajang. Bandung-Ciwiday, dan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari. Semua lintas operasional di Jawa Barat telah diprogramkan untuk ditingkatkan, jalur tunggal akan dibangun jalur ganda. Jalur-jalur mati juga akan dihidupkan kembali sesuai skala prioritas dan ketersediaan anggaran.
Dalam wilayah BTP Jawa Barat terdapat lintas operasional masih jalur tunggal diantaranya; Purwakarta-Padalarang. Kiaracondong-Cicalengka-Tasikmalaya-Banjar dan Bogor-Sukabumi. Lintas-lintas jalur tunggul secara teknis perlu dibuat jalur ganda untuk meningkatkan keselamatan dan meningkatkan frekuensi perjalanan KA. Ditjenka telah merencanakan pembangunan jalur ganda Purwakarta-Padalarang. Kiaracondong-Cicalengka-Tasikmalaya-Banjar, dibangun secara bertahap.
Saat ini prioritas pembangunan jalur ganda untuk lintas Bogor-Sukabumi dan Kiaracondong-Cicalengka sudah mulai konstruksi. Prioritas ini disesuaikan mempertimbangkan urgensi dan ketersediaan anggaran, dimana pada masa covid-19 anggaran tidak dapat optimal untuk peningkatan jalur KA, baik untuk reaktivasi jalur mati maupun pekerjaan jalur ganda.
Sembari membangun jalur ganda Bogor-Sukabumi, BTP Jawa Barat juga mengerjakan pembangunan jalur ganda lintas Kiaracondong – Cicalengka. Tahap pertama antara Gedebage – Haurpugur dalam proses konstruksi mencapai 55 persen.
Kepala BTP Jawa Barat Erni Basri dalam paparan di depan Walikota Bandung Oded M Daniel menyampaikan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS). Dalam paparan di Pendopo Kantor Wali Kota Bandung Jl. Dalem Kaum Bandung (08/6/2021),
Erni, panggilan alumni Teknik Sipil Undip ini menambahkan, sekarang lagi fokus di pembangunan double track Kiaracondong-Cicalengka. Tahun ini tahap pertama dan tahap kedua tahun 2022.
Dalam pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka BTP Jawa Barat akan menggunakan lahan pemerintah di kanan kiri rel yang dimanfaatkan masyarakat untuk tempat tinggal. Mereka harus pindah. Untuk pelaksanaan pindah masih menunggu tim indepent, ada aturannya untuk proses pindah.
Untuk tahap kedua akan dilakukan sterilisasi terhadap lahan pemerintah. Lahan di Cicalengka dan Kiaracondong di kanan kiri rel akan disterilkan. Ada sekitar 900 bidang di Cicalengka dan di Kiaracondong ada 600 bidang. Bangunan yang berdiri di lahan milik pemerintah sudah ditempati warga puluhan tahun. Mereka sudah tahu kalau pemerintah mau pakai mereka akan mengosongkan secara kooperatif.
Warga yang menempati lahan pemerintah dan terdampak pembangunan jalur ganda akan menerima uang kerohiman sesuai dengan aturan yang berlaku berdasarkan Perpres No 62 tahun 2018. Kompensasi terdiri biaya sewa rumah 12 bulan, biaya bongkar, biaya mobilisasi dan biaya pemanfaatan tanah. Luas bangunan tidak dihitung.
Wali Kota Bandung, Oded M. Daniel, mendukung proses pembangunan jalur ganda Kiaracondong – Cicalengka. Pemkot Bandung hanya sebagai pendamping proses pembangunan tersebut karena proyek seutuhnya ada di Kemenhub. "Kita mendukung, dan kita mendampingi. Karena ini kan ada di wilayah Kota Bandung. Oded juga menekankan yang terpenting agar selalu berkoordinasi,” katanya.