Oleh: Akhmad Sujadi Pemerhati Transportasi
Pecahkan Rekor, Tol Laut PELNI Antar Beras Merauke Dalam 56 Kontainer
Pecahkan Rekor, Tol Laut PELNI Antar Beras Merauke Dalam 56 Kontainer
Tol Laut diluncurkan pemerintah  untuk memecahkan masalah kebutuhan  bahan pokok dan penting (Bapokting) ke daerah T3P yang harganya saat itu disparitasnya tinggi.

Sejak diluncurkan perdana pada 4 November 2015, Tol Laut telah menorehkan sejarah bagi negeri berpenduduk lebih dari 269 juta jiwa ini. Tol Laut yang bukan jalan tol diatas laut, sejatinya merupakan pelayaran langsung, terjadwal dari daerah maju menuju daerah terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P).

Tol Laut diluncurkan pemerintah  untuk memecahkan masalah kebutuhan  bahan pokok dan penting (Bapokting) ke daerah T3P yang harganya saat itu disparitasnya tinggi. Dengan Tol Laut stok barang di daerah T3P terkendali,   harga barang di daerah T3P stabil dan  tidak terjadi spekulasi harga karena kelangkaan Bapokting.

Selain untuk menstabilkan harga barang, Tol Laut juga dimaksudkan  untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah T3P. Dengan adanya kapal Tol Laut yang berlayar rutin mendorong para pengusaha di daerah untuk  memasarkan komoditas unggulan ke daerah lain yang harganya lebih bagus.

Pemasaran komoditas daerah tidak hanya ke daerah maju, namun dapat pula ke  daerah-daerah T3P, seperti beras dari Merauke yang mampu memenuhi kebutuhan pangan  untuk seluruh  Papua. Kopra, rumput laut, ikan yang banyak terdapat didaerah tujuan Tol Laut dapat di pasarkan di Suarabaya dan Jakarta.

Tol Laut  dirintis Kemenhub dan PELNI sebagai implemeasi program Presiden Jokowi setelah setahun memegang pemerintahan, Jokowi meluncurkan  Tol Laut perdana dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta  dan di Tanjung Perak,  Surabaya. Cikal bakal Tol Laut  yang dirintis oleh Kemenhub dan PELNI kini telah berkembang. Semula  2 trayek pada 2015, kini  menjadi 30 trayek pada  2021.

Sebagai perintis Tol Laut, PELNI menjadi operator terbesar dan terbanyak menjalni penugasan  dengan  9 trayek. Tak heran bila sorotan Tol Laut hanya ke PELNI. Padahal ada  BUMN PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Djakrat Lloyd (Persero) dan perusahaan pelayaran swasta menjadi pejuang bersama PELNI menjalani trayek-trayek Tol Laut yang ditugaskan negara.

Penulis, Akhmad Sujadi

 


Sorotan kepada PELNI wajar, sebagai operator paling dikenal di Nusnatara, PELNI mampu menjalankan penugasan secara konsisten. PELNI aktif mendatangi Pemda-pemda pada trayek yang ditugaskan. Hasilnya Tol Laut PELNI mampu memecahkan rekor dalam muatan. Trayek T-19 yang baru diluncrukan pada Februari 2021, mampu mengangkut 56 kontainer berisi beras dari Merauke untuk didistribusikan  ke daerah T3P.

Dikutip dari rilis perseroan, Selasa (15/6-2021),  KM Logistik Nusantara 2, satu dari 9 (Sembilan)  trayek Tol Laut yang dioperatori PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) -  PELNI  memecahkan rekor muatan terbanyak dalam perjalanannya pada voyage keenam, memuat  56 kontainer komoditas unggulan beras dari Merauke diangkut menuju wilayah Papua dan Papua Barat, pada Jumat (28/5).

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT PELNI Yahya Kuncoro menyampaikan, trayek  T-19 yang diluncurkan pada Februari 2021 oleh Kementerian Perhubungan untuk  menjawab persoalan pendistribusian beras di wilayah Papua dan Papua Barat. Merauke merupakan daerah T3P (perbatasan) pertanianya sudah maju dan menjadi lumbung padi nasional untuk Timur Indonesia. Beras Merauke di beli Bulog, untuk didistribusikan ke wilayah Papua dan Papua Barat.

“Pemerintah menugaskan PELNI untuk memastikan arus penyaluran logistik di wilayah Papua dan Papua Barat lebih efisien sehingga harga kebutuhan pokok dapat stabil, termasuk diantaranya beras. Sebelum beroperasi trayek  T-19, kebutuhan  beras biasanya dikirim dari Surabaya atau Manado menuju Papua. Dengan adanya trayek  T-19 diharapkan mampu meningkatkan perekonomian petani di Merauke,” tuturnya.

Data Perusahaan menunjukkan, KM Logistik Nusantara 2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana,  3 Januari 2021, KM Lognus 2 mengangkut sebanyak 24 kontainer beras. “Sejak T-19 dibuka, muatan menuju wilayah Papua dan Papua Barat terus menunjukkan peningkatan dan puncaknya pada voyage keenam ini,” jelas Yahya.

Sedangkan untuk muatan baliknya, sepanjang tahun 2021 KM Lognus 2 ini telah mengangkut sebanyak 58 kontainer, dengan mayoritas berisi batu ciping, abu batu dan pasir, yaitu komoditas unggulan dari Depapre untuk keperluan konstruksi. “Kami terus mengajak Pemda untuk memaksimalkan komoditas unggulan daerah guna meningkatkan muatan tol laut, sehingga penyaluran dan distribusi logistik akan lebih efisien bagi masyarakat hingga ke penjuru Nusantara,” ungkap Yahya.

Perusahaan juga mengajak para pelaku usaha untuk terus memanfaatkan kapal tol laut untuk memperluas pangsa pasar. “Kehadiran KM Lognus 2 di Papua semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku usaha. Kapal Lognus 2 mampu  memuat 105 kontainer setiap pelayaran. Kapasitasnya  cukup  untuk memuat berbagai barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan di kota-kota yang dilewatinya,” tambah  Yahya.

Adapun 9 trayek Tol Laut yang dilayani  PELNI terdiri;

1.      Trayek H-1 dilayari  KM Logistik Nusantara 1 dengan rute Tanjung Perak - Makassar - Tahuna – Tanjung  Perak.

2.      Trayek T-19 dilayari KM Logistik Nusantara 2 dengan rute Merauke - Kokas - Sorong - Biak/Korido - Jayapura/Depapre - Sorong - Merauke.

3.      Trayek T-15 dilayari  KM Logistik Nusantara 3 dengan rute Tanjung Perak - Makassar- Jailolo - Morotai – Tanjung  Perak.

4.      Trayek T-3 dilayari KM Logistik Nusantara 4 dengan rute Tanjung Priok - Kijang - Tarempa - Pulau Laut - Selat Lampa - Subi - Serasan - Midai - Tanjug Priok

5.      Trayek T-10 dilayari  KM Logistik Nusantara 5 dengan rute Tanjung Perak - Tidore - Morotai - Galela - Maba/Buli - Weda - Tanjung Perak

6.      Trayek T-5 dilayari KM Kendhaga Nusantara 1 dengan rute Bitung - Ulusiau/Tagulandang - Tahuna - Lirung/Melanguane - Miangas - Marore - Tahuna - Ulusiau/Tagulandang - Bitung

7.      Trayek T-14 dilayari  KM Kendhaga Nusantara 7 dengan rute Maumere - Lewoleba - Larantuka - Maumere

8.      Trayek T-13 dilayari KM Kendhaga Nusantara 11 dengan rute Kupang - Rote - Sabu - Waingapu - Kupang

9.      Trayek T-18 dilayari KM Kendhaga Nusantara 8 dengan rute Tanjung Perak - Badas - Bima - Tanjung Perak

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut, mengoperasikan 26 kapal penumpang,  menyinggahi 76 pelabuhan dan  melayani 1.058 ruas.  PELNI juga melayani  45 trayek kapal perintis yang menyinggahi  285 pelabuhan dengan 3.811 ruas untuk aksesibilatas dan mobilitas warga daerag T3P. Mengoperasikan  16 kapal Rede dan 1 kapal  khusus untuk angkutan ternak. 

(###)
CEGAH TABRAKAN DI  PERLINTASAN SEBIDANG PERLU OPERATOR  KHUSUS
CEGAH TABRAKAN DI PERLINTASAN SEBIDANG PERLU OPERATOR KHUSUS
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Libatkan BUMN dan Swasta
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Libatkan BUMN dan Swasta
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek, BSD Bangun Stasiun Jatake
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Urgen Bappenas Segera Bentuk BLU Perlintasan Sebidang
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN
Modernisasi Stasiun Jabodetabek Libatkan BUMN