Rangkaian Peringatan Hardiknas di Singapura Berlangsung Semarak Terapkan Prokes Ketat
Rangkaian Peringatan Hardiknas di Singapura Berlangsung Semarak Terapkan Prokes Ketat
Peringatan Hari Pendidikan Nasional di KBRI Singapura

Singapura, MERDEKANEWS -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura setiap tahunnya memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tanggal 2 Mei.

Situasi pandemi tak menyurutkan semangat perayaan dengan memanfaatkan teknologi dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Tahun ini tema Hardiknas adalah “Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar”.

Sebagai puncak acara dari rangkaian peringatan Hardiknas diselenggarakan upacara di Sekolah Indonesia Singapura secara tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat  ketat. Upacara dipimpin langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo dan dihadiri oleh perwakilan Home Staff KBRI, guru-guru, perwakilan siswa SD, SMP, SMA dan Sekolah Indonesia di Singapura.

Upacara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan pembacaan naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Dalam pidatonya, Mendikbudristek menyampaikan empat upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Pertama adalah perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen,” ucap Dubes Suryo Pratomo membacakan naskah pidato Mendikbudristek.

Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional oleh KBRI Singapura ditutup dengan beberapa pertunjukan. Di antaranya adalah penampilan paduan suara virtual yang merupakan kolaborasi KBRI Singapura dan Persatuan Pelajar Indonesia Singapura dengan membawakan lagu Guruku Tersayang dan Hymne Guru, penampilan musik angklung dan kulintang serta tarian yang  dibawakan oleh siswa-siswa Sekolah Indonesia Singapura.

*Rangkaian Kegiatan Hardiknas*

Atase Pendidikan di Singapura, Veronica Enda Wulandari menyampaikan bahwa tahun ini gelaran Hardiknas menampilkan berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar/masyarakat Indonesia di Singapura bersama warga sekitar. Dengan harapan dapat mengasah kemampuan dan keterampilan siswa dalam bidang akademik maupun budaya termasuk Bahasa Indonesia.

Selain itu juga untuk menginspirasi dan memotivasi peserta agar terus mengembangkan diri melalui pendidikan sepanjang hayat sehingga dapat meningkatkan kualitas diri dan memahami tujuan hidup. “Yang tidak kalah penting adalah untuk memperkuat tali pengikat hubungan Indonesia – Singapura,” tambah Enda.

Adapun kegiatan yang dimaksud yaitu lomba membuat vlog berbahasa Indonesia tentang kebudayaan Indonesia yang dilaksanakan pada 2 Mei lalu. Dikatakan Enda, jumlah peserta lomba vlog semakin meningkat.  Hal ini menunjukan bahwa animo masyarakat Singapura terhadap budaya dan bahasa Indonesia kian besar.

Lomba vlog ini terbagi dalam dua kategori. Untuk lomba kategori usia 18 tahun s.d. 30 tahun, dimenangkan oleh Glevincia warga negara Singapura sebagai juara I.  Sedangkan juara II dan III adalah Varenya dan Tristan, yang merupakan warga negara Singapura.

Kemudian untuk kategori anak-anak usia 7 tahun s.d. 17 tahun, juara I dimenangkan oleh AIAN Boys kolaborasi dari Alviss, Ignatius dan Nicholas warga negara Singapura, juara II diraih oleh Sebastian warga negara Inggris dan Elise warga negara Perancis sebagai juara III.

Kegiatan lain yang bertujuan untuk mengasah kemampuan akademik dan kemampuan menulis adalah lomba menulis bagi para pelajar Paket B dan C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) KBRI Singapura. Veronica menyebut bahwa para tersebut semuanya adalah pekerja migran Indonesia yang mempunyai semangat belajar tinggi.

“Dengan keterbatasan yang mereka miliki dan di antara waktu bekerja mereka sebagai Penata Laksana Rumah Tangga, semangat belajar yang mereka miliki ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar,” ungkap Enda mengutip kalimat Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa pendidikan untuk melahirkan insan yang berbudaya (1938).

Berikutnya adalah lomba menulis dengan tema “Kenangan Indah Semasa Sekolah di Indonesia”. Enda menilai acara ini mampu memantik minat para pelajar Paket B dan C untuk mengekspresikan kenangannya melalui tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak di antara tulisan yang terkumpul menunjukkan kualitas kemampuan menulis yang luar biasa. Lomba menulis ini dimenangkan oleh Nadia, Siswa Paket C; Menik Sugiati, Siswa Paket C; dan Elly Yulnawati, Siswa Paket C.

Kegiatan lain yang diselenggarakan KBRI di Singapura yaitu beberapa workshop yang bertujuan untuk memberikan motivasi, inspirasi dan meningkatkan pontensi/kemampuan pelajar Indonesia di Singapura termasuk guru-guru Sekolah Indonesia Singapura. Acara ini menghadirkan narasumber inspiratif seperti Boris Syaifullah yaitu Presiden Direktur dan CEO PT BorSya Cipta Comunica yang juga seorang mantan PMI di Korea. Lalu, ada Ibu Nurchaeti selaku Presiden Direktur CV NN International, pengembang usaha laundri dan eksportir kripik ke Timur Tengah, Eropa dan Asia yang juga seorang mantan PMI Singapura dan Malaysia.

Upacara peringatan Hardiknas ditutup dengan pemotongan kue yang memperingati ulang tahun Sekolah Indonesia Singapura  ke 53 tahun. Seyogyanya acara tersebut jatuh pada tanggal 20 Mei 2021 tetapi untuk mengurangi kegiatan berkumpul di masa pandemi maka perayaan ulang tahun Sekolah Indonesia Singapura dimajukan peringatannya bersamaan dengan penyelenggaraan Hardiknas.

Sekolah Indonesia Singapura merupakan Sekolah Nasional Plus milik Pemerintah Indonesia yang terdaftar dalam Committee of Private Education – Singapura. Sekolah Indonesia Singapura  didirikan pada tahun 1969 yaitu dua  tahun setelah terbentuknya hubungan diplomatik Indonesia -Singapura. 

(Deka)
Antusiasme Tinggi, KBRI Paris Buka Lima Kelas BIPA
Antusiasme Tinggi, KBRI Paris Buka Lima Kelas BIPA
Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Kemendikbudristek Gelar
Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Kemendikbudristek Gelar "Mudik Asyik Baca Buku" di Titik Sentral Moda Transportasi
Tetapkan 40.541 Formasi Kemendikbudristek, Menteri Anas: Tenaga Non ASN/Honorer dan Dosen Jadi Perhatian
Tetapkan 40.541 Formasi Kemendikbudristek, Menteri Anas: Tenaga Non ASN/Honorer dan Dosen Jadi Perhatian
Kemendikbudristek Pastikan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler Wajib Disediakan Sekolah
Kemendikbudristek Pastikan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler Wajib Disediakan Sekolah
Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia
Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia