Money Game Marak
Waspada Dengan Koperasi Yang Janjikan Bonus 5 Persen
Waspada Dengan Koperasi Yang Janjikan Bonus 5 Persen
Kementerian Koperasi di Jakarta.

Jakarta, MERDEKANEWS - Waspadalah. Saat ini banyak koperasi berlebel investasi seperti Pandawa marak. Koperasi itu menyasar masyarakat.

Koperasi berlebel investasi ternyata banyak yang bodong. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kerugian akibat investasi bodong mencapai Rp 105,8 triliun dalam 10 tahun terakhir.

Modus koperasi beranega ragam. Ada yang menawarkan investasi hingga mendapatkan bunga. Ada juga yang menawarkan kerjasama dagang.

Padahal, koperasi-koperasi itu memainkan uang atau money game seperti Koperasi Pandawa. Money game biasanya si koperasi akan memutar uang anggota.

Sekretaris Menteri Koperasi (Sesmenkop) Agus Muharram mengatakan, untuk mencegah mewabahnya investasi bodong dalam bentuk koperasi, pihaknya melakukan penandatangan kerja sama dengan OJK dalam pengawasan investasi.

"Memang ada oknum yang dia berasal dari anggota koperasi itu sendiri. Kemudian ada yang bukan anggota koperasi tapi dia numpang di koperasi itu untuk menjalankan modusnya. Maka kita melakukan MoU dengan OJK dalam rangka pengawasan investasi di sektor koperasi," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Disamping itu, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak tergiur terhadap koperasi yang menawarkan bunga simpanan uang sebesar 5 persen per bulan. Sebab, bunga simpanan koperasi tidak pernah mencapai 5 persen.

"Kalau ada kopersi bunga perbulan di atas 5 persen itu patut diwaspadai. Lalu menyimpan uang ke non anggota itu patut dihindari," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam rangka pengawasan terhadap praktik-praktik yang dilakukan calon anggota.

"Kita kerja sama dengan PPATK, kita akan awasi betul praktik-praktik calon anggota," tandas Agus.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengungkap data tentang koperasi bermasalah di Indonesia. Dari sebanyak 212.000 koperasi, hanya 150.000 koperasi yang aktif.

"Berarti sekitar 62.000 koperasi tidak aktif. Ini potret yang harus kami sampaikan apa adanya," ujar Jokowi dalam Puncak Acara Peringatan Hari Koperasi di Jambi sebagaimana dikutip siaran pers Biro Pers Media dan Informasi.

Jokowi pun berkomitmen memperbaiki persoalan itu. Ia minta koperasi berbenah diri.

Salah satu solusinya, yakni dengan menggabungkan koperasi-koperasi tersebut. Menurut Jokowi, penggabungan koperasi itu akan meningkatkan skala ekonomi.

Penggabungan itu memberikan banyak manfaat. Selain dapat meraih kemudahan pembiayaan dari perbankan, rencana bisnis pun akan lebih mudah dibuat.

Contoh konkretnya, menurut Jokowi, anggota koperasi bisa meminjam dengan jumlah yang lebih tinggi jika menggabungkan koperasi skala kecil satu sama lain.

"Dulu dapatnya kalau pinjam Rp 20 juta. Tapi karena bareng-bareng, pinjamnya bisa seperti korporasi, Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun. Ini yang bisa efisien dan bisa bersaing," ujar Jokowi.

Ia berharap pelaku koperasi melaksanakan betul imbauannya ini demi menyongsong persaingan global. Pelaku koperasi harus bergotong-royong membangun ekonomi bangsa melalui koperasi.

 

(Ira Saqila)
KemenKopUKM Tidak Pernah Melarang Warung Madura untuk Beroperasi 24 Jam
KemenKopUKM Tidak Pernah Melarang Warung Madura untuk Beroperasi 24 Jam
KemenKopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan
KemenKopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan
Uji Coba Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Siswa Minta Menu Bervariasi: Ayam Bakar Hingga Nasi Padang
Uji Coba Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Siswa Minta Menu Bervariasi: Ayam Bakar Hingga Nasi Padang
Koperasi Inovac Ekspor Komoditas Unggulan Minyak Nilam Aceh Ke Prancis
Koperasi Inovac Ekspor Komoditas Unggulan Minyak Nilam Aceh Ke Prancis
KemenKopUKM dan Kelompok Negara D-8 Jajaki Kerja Sama Peningkatan Kapasitas KUMKM
KemenKopUKM dan Kelompok Negara D-8 Jajaki Kerja Sama Peningkatan Kapasitas KUMKM