
Pembangunan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Wirasaba, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah telah rampung. Bandara yang dibangun dilapangan terbang militer dikerjakan oleh BUMN, PT Angkasapura II (Persero) telah dilakukan uji coba kalibrasi bersama instansi terkait dan dinyatakan layak.
PT Angkasa Pura II (Persero) – AP II dan Pemkab Purbalingga telah berkomunikasi rencana pengoperasian Bandara yang akan dilaksanakan pada 22 April 2021. Peresmianya sehari setelah peringatan Hari Kartini atau 11 hari paska ulang tahun Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi yang kerap disapa Tiwi.
Menurut Dirut AP II Muhamad Awaludin ada 2 operator penerbangan yang akan melayani transportasi udara dari dan ke Bandara JB Soedirman Wirasaba, Purbalingga. Maskapai Citilink anak perusahaan Garuda Indonesia bersama Wings Air, dari Lion Group akan melayani warga Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen serta daerah sekitarnya.
Sedangkan rute yang ditawarkan oleh kedua Maskapai, rute Purbalingga-Jakarta dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Purbalingga-Bandung dari Bandara Husen Sastra Negara dan Purbalingga-Surabaya dari Bandara Juanda.
Kehadiran Bandara JB Soedirman di Wirasaraba, Purbalingga diharapkan dapat membengkit sektor ekonomi Purbalingga dan pada akhirnya dapat mengatasi kemiskinan.
Kehadiran Dirut AP II Muhamad Awaludin di kediaman Rumah Dinas Jabatan Bupati, Dipo Kusumo Purbalingga akhir Februari lalu menyampaikan kesiapan pelayanan sisi darat sudah 100 %. Sedangkan dari sisi Navigasi, Perum Airnav akan menempatkan instalasi navigasi mobile untuk mengatur pesawat udara di Wirasaba, sehingga operasional bisa dilakukan pada 22 April 2021 mendatang.
Penulis, Akhmad Sujadi
Hadirnya Bandara JB Soedirman diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Terlebih nantinya bila BUMN dapat berperan lebih aktif sehingga dapat memberikan inspirasi, mendorong BUMN untuk bersinergi dengan BUMD, khususnya untuk pengelolaan wiasata.
Purbalingga punya Wisata Air Bojongsari, Owabong. Taman Reptil, Taman Ikan, Golaga (Goa Lawa Purbalingga).
Bandara JB Soedriman letaknya sangat strategis. Pemda Jawa Tengah, Pemkab dan seluruh warga Purbalingga ikut bangga dengan hadirnya Bandara JB Soedirman yang difungsikan secara komersial mulai 22 April 2021 dalam melayani masyarakat. Bandara kedua di Karesidenan Banyumas ini diharapkan setidaknya dapat melayani warga dari 4 Kabupaten yang mengelilinginya, yaitu Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara dan Cilacap yang telah memiliki Bandara Tunggul Wulung.
Bandara Tunggul Wulung Cilacap letaknya kurang strategis dibanding Bandara JB Soedirman. Kota Cilacap letaknya di pantai selatan Jawa. Bandara Tunggul Wulung lebih banyak melayani konsumen dari Pertamina, para pengusaha, dari pemerintah pusat dan daerah yang akan dan dari Cilacap ke Jakarta.
Bandara Tunggul Wulung di Cilacap bagi warga Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo dan Kebumen tidak menarik. Perjalanan dari tempat tinggal ke Bandara terlalu jauh, lama meunju Bandara Tunggul Wulung.
Keunggulan JB Soedirman yang dikelilingi 6 kabupaten menarik minat BUMN pengelola 13 Bandara di wilayah barat Indonesia ini. Bandara JB Soedirman lebih unggul dibanding Tunggul Wulung karena dengan posisinya di tengah-tengah jantung Provinsi Jawa Tengah, sehingga AP II tertarik karena dari segi bisnis Bandara ini memiliki prospek pasar yang cukup bagus.
AP II sebagai BUMN pengelola Bandara komersial di tanah air diharapkan akan menjadi mitra Kabupaten Purbalingga dalam mengembangkan potensi penumpang dari Bandara Soedirman dalam melayani penumpang dari luar Karesidenan Banyumas, diantaranya Kabupaten Wonosobo, Kebumen, Pemalang dan Purworejo, sehingga Bandara JB Soedirman dapat menjangkau hampir 8 kabupaten yang melingkari Kabupaten Purbalingga.
Saat ini untuk menjangkau wilayah Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, dan Kebumen hanya dilayani kereta api, bus antar kota dan travel. Untuk ke Kabupaten Purbalingga, Banyumas dan Kebumen saat ini masyarakat dapat menggunakan jasa transportasi KA yang memerlukan waktu tempuh antara 5 hingga 6 jam dari Jakarta.
Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen jumlah penduduknya sekitar 2,5 juta jiwa, Banyumas sekitar 2 juta jiwa, potensi penduduk di sekitar Bandara melebihi 4,5 juta jiwa. Populasi ini layak untuk diberikan fasilitas Bandara sipil. Apa lagi waktu tempuh antar kota cukup lama dengan meningkatnya lalu lintas kendaraan bermotor yang makin lama makin banyak melebihi kapasitas jalan raya.
Letak lima kabupaten tersebut memang agak jauh dengan kota Semarang, Yogyakarta dan Cilacap, tiga kota yang telah memiliki Bandara. Perkembangan wilayah kabupaten di sekitar Bandara JB Soedirman sangat pesat baik itu ekonomi, sosial, budaya dan wisata. Sehingga diperlukan transportasi udara sebagai alternatif selain transportasi darat dan kereta api agar pergerakan barang dan jasa bisa lebih cepat dan efisien.
Bandara JB Soedirman, merupakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara yang mempunyai lahan Bandara militer. Pengembangan dilakukan secara kerjasama antara TNI AU, Ditjen Perhubungan Udara, AirNav Indonesia dan PT. Angkasa Pura II yang diberi hak oleh pemerintah untuk mengoperasikan bandara ini.
Bandara JB Soedirman dikembangkan di kompleks Pangkalan Udara TNI AU Wirasaba dengan status Bandara enclave sipil. Pembangunan yang telah dilakukan AP II meliputi pembangunan terminal penumpang, perpanjangan runway, pembangunan apron, taxiway, jalan untuk GSE dan tower ATC serta melengkapi sarana dan prasarana lainnya untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan penerbangan.
Pembangunan yang dilakukan di antaranya perpanjangan runway dari 850 m x 50 m (grass) menjadi 1600 m x 30 m (flexible). Sedangkan taxiway dibangun yang tadinya grass menjadi flexible berukuran 30 x 25 m dan dibangun satu lagi dengan ukuran 85 m x 13 m (flexible). Apron yang berukuran 100 x 45 (grass) juga dilakukan perbaikan menjadi jenis flexible.
Sedangkan untuk terminal penumpang, pada tahap pertama telah dibangun seluas 690 m2 yang bisa menampung pergerakan 300 ribu penumpang per tahun. Selanjutnya pada tahap kedua dikembangkan menjadi seluas 850 m2. Pembangunan tersebut telah selesai dalam kurun waktu semula dua tahun menjadi empat tahun, yaitu 2018-2021. Informasi sementara penerbangan dari Bandara JB Soedirman akan menggunakan pesawat jenis ATR 72.
Sebagai warga Purbalingga, tentu bangga Purbalingga punya Bandara. Mau pergi dengan perjalanan waktu lebih singkat, dari Purbalingga ada pesawat udara. Penantian panjang akhirnya terwujud. Pembangunan Bandara JB Soedirman telah selesai. Mari kita tunggu tanggal 22 April 2021.
Harapan besar dipertaruhkan terhadap pembangunan Bandara JB Soedirman Wirasaba, Purbalingga utuk mengembangkan sektor wisata agar sektor wisata alam di Purbalingga dapat didatangi orang dari segala penjuru dunia. Bandara Wisaraba awalnya Bandara kecil, ke depan dapat menjadi Bandara besar bila sektor pariwisata di Purbalingga tumbuh dan berkembang. Purbalingga bisa mengatasi kemiskinan dengan potensi wisata dan Bandaranya.***