Jakarta, MERDEKANEWS -Lima sektor industri diprediksi akan tumbuh pesat di tahun 2018. Yaitu, industri otomotif, elektronika, kimia farmasi, serta makanan dan minuman.
Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (28/12/2017).
“Lima sektor industri ini akan tumbuh di tahun depan. Kita melihat kalau hambatannya dikurangi, tekstil, alas kaki juga akan naik," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, saat ini masih terdapat beberapa hambatan yang perlu diantisipasi tahun depan. Salah satunya, adalah penetapan tarif bea masuk di beberapa negara untuk produk-produk dari Indonesia.
Hambatan tarif tersebut, kata dia, masih terjadi karena sejumlah kemitraan kerja sama ekonomi belum rampung disepakati, di antaranya dengan Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
"Kalau perundingannya sudah selesai, semua akan naik, termasuk tekstil dan alas kaki," ujarnya.
Oleh karena itu, Menprin akan mendorong industri dalam negeri untuk berinovasi, sehingga mampu bersaing di kancah global.
Sejalan dengan itu, dalam jangka menengah, Kemenperin tengah mempersiapkan sumber daya manusia sektor industri yang terhubung dan sesuai atau link and match antara pendidikan vokasi dengan industri.
Kementerian Perindustrian pun mematok target pertumbuhan industri 2018 mencapai 5,67 persen hingga akhir tahun, dengan mengandalkan beberapa sektor industri nasional.
Oleh karena itu, Kemenprin mendorong sektor-sektor tersebut agar bisa mencapai target pertumbuhan industri tahun depan.
“Kemenprin juga akan mendorong industri yang memiliki daya saing di pasar global, di antaranya industri otomotif dengan menggandeng industri terkait dari Jepang dan Korea Selatan,”ujarnya.
