Mendag Enggar Sambangi Pasar, Cabai Rawit Tetap Saja Mahal
Mendag Enggar Sambangi Pasar, Cabai Rawit Tetap Saja Mahal
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

Pontianak, MERDEKANEWS - Ada yang menarik saat Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan kunjungan kerja ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Harga cabai tetap mahal.

Menariknya lagi, Mendag Enggar sempat memuji langkah Pemkot Pontianak dalam mengendalikan harga bahan pokok di pasar tradisional ibu kota provinsi Kalimanta Barat itu. "Saya sangat mengapresiasi upaya Pemkot Pontianak dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok, serta koordinasi yang kuat dengan provinsi dan pusat, dan dibentuknya satgas," kata Enggar, sapaan akrab Menteri Perdagangan seusai meninjau Pasar Flamboyan Pontianak, Rabu (27/12/2017).

Enggar menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok, diakibatkan beberapa faktor, di antaranya soal distribusi lambat, dan ada yang berspekulasi. "Untuk memutus hal itu, kami menerapkan harga eceran tertinggi (HET)," ujar Enggar.

Dengan menerapkan HET tersebut, kalaupun ada kenaikan, tetapi tidak banyak atau masih terkendali. Semisal beras medium, walau ada kenaikan, angkanya di bawah 10%. Namun pihaknya tidak mau ambil risiko dengan langsung mengadakan operasi pasar, sampai didistribusikan ke warung-warung. "Dengan langkah yang diambil tersebut, petani juga tetap untung," katanya.

Sementara, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, ada beberapa strategi Pemkot Pontianak dalam menjaga harga pasar, yakni dengan memasang papan digital yang berisikan daftar harga pangan.

Selanjutnya, Pemkot Pontianak menjalin kerja sama dengan warung penyangga atau penyeimbang. Sehingga, ketika harga barang melonjak, warung akan menjual barang dengan harga standar. "Dampaknya, pedagang lain akan mengikuti harga kebutuhan pokok yang dijual di warung itu," kata Edi.

Di tempat dan waktu yang sama, yakni Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, harga cabai rawit dan tomat mengalami kenaikan. "Harga cabai rawit dari sebelumnya Rp35 ribu/kilogram naik menjadi Rp50 ribu/kilogram," kata Supartini (60) seorang pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak, Rabu (27/12/2017).

Supartini bilang, kenaikan harga cabai rawit dan kebutuhan pokok lainnya, sudah terjadi sejak seminggu terakhir. "Meskipun harga cabai mulai naik, tetapi penjualan tidak mengalami penurunan, bahkan masih tetap. Rata-rata saya mampu menjual sekitar 30 kilogram cabai rawit dalam sehari," ungkapnya.

Selain itu, harga tomat juga naik dari Rp8.000/kilogram menjadi Rp18.000/kilogram. "Kenaikan harga cabai rawit dan tomat tersebut, karena stok berkurang, sementara permintaan meningkat," kata Supartini.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi Tri Wibowo mengatakan, kenaikan harga cabai rawit dikarenakan Pontianak masih mengandalkan pasokan dari luar Kalimantan, khususnya dari Pulau Jawa. "Hanya di bulan Desember ini yang harganya cukup naik, dikarenakan cuaca atau iklim yang tidak kondusif, ada ombak yang cukup tinggi, artinya ekspedisi agak terkendala," ungkapnya.

#MendagEnggar#HargaSembako#CabaiRawit#

 

 

(Setyaki Purnomo)
Pemerintah Tetapkan Harga Batubara Acuan dan Logam Mulia April 2024, Berikut Rinciannya
Pemerintah Tetapkan Harga Batubara Acuan dan Logam Mulia April 2024, Berikut Rinciannya
Konflik Iran-Israel, Harga Material IKN Berpotensi Naik 
Konflik Iran-Israel, Harga Material IKN Berpotensi Naik 
Konflik Iran-Israel, Menteri Arifin Pastikan Harga BBM dan LPG Tidak Naik
Konflik Iran-Israel, Menteri Arifin Pastikan Harga BBM dan LPG Tidak Naik
BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024, Dirut Sunarso Dinobatkan The Best CEO 
BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024, Dirut Sunarso Dinobatkan The Best CEO 
Tinjau Pasar Sehat Soreang, Zulkifli Hasan: Jelang Lebaran, Harga Bapok Turun, Stabilitas Terjaga
Tinjau Pasar Sehat Soreang, Zulkifli Hasan: Jelang Lebaran, Harga Bapok Turun, Stabilitas Terjaga